Video berjudul "Joko Widodo,
President of Indonesia, at the APEC CEO Summit" dirilis oleh akun
resmi penyelenggara KTT Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)
di situs Youtube, Senin (10/11/2014). Pengunggah video menambahkan informasi
"Keterangan Joko Widodo, Presiden Indonesia, di KTT APEC pada
10 November 2014 di Beijing, Tiongkok."
Seperti diberitakan Harian Kompas,
dalam forum itu Jokowi tidak berpidato dengan teks, tetapi menyampaikan
presentasi dalam bahasa Inggris dan memanfaatkan slide layar
lebar. Di situ ia menampilkan grafis peta Indonesia serta data
statistik sebagai penunjang. Itu paparan perdana Jokowi di forum internasional
sebagai Presiden.
Mengawali
presentasinya, Jokowi memberikan gambaran tentang Indonesia yang memiliki
17.000 pulau dengan populasi penduduk sekitar 240 juta jiwa. Selanjutnya, ia
menjelaskan agenda pembangunan di Indonesia ke depan yang fokus pada
konektivitas maritim, pembangunan 24 pelabuhan dan transportasi massal kereta
api, serta pembangkit listrik 35.000 MW.
Jokowi
menggambarkan bagaimana konektivitas antarpulau belum terbangun dengan baik
sehingga ada kesenjangan harga komoditas barang di antara pulau satu dan yang
lain. Ia mencontohkan harga semen di Papua yang bisa mencapai 25 kali lipat
harga di Pulau Jawa.
Selain memaparkan peluang yang ada,
Jokowi jujur mengungkapkan adanya sejumlah masalah yang menghambat pembangunan
di Indonesia, mulai dari birokrasi perizinan, pembebasan lahan, hingga
ketersediaan listrik. Namun, ia juga berusaha meyakinkan kalangan usaha di Asia
Pasifik, persoalan-persoalan itu akan menjadi fokus pembenahan dari pemerintahannya.
Mengakhiri
presentasinya, Jokowi mengundang kalangan usaha di forum APEC untuk berinvestasi
dalam pembangunan di Indonesia. "Kami menantikan Anda untuk datang ke
Indonesia dan berinvestasi di Indonesia," ujarnya.
(dikutip dari tribunnews dan youtube)